Mengenal Stroke Lebih Dekat

 20 Agustus 2024/09.32

Betharia Sonata alami stroke ringan, sekarang sudah kembali normal dan sedang dalam pengawasan


Sempat kaget mendengar berita seorang Betharia Sonata mengalami stroke. Pola kehidupannya cukup sehat, olahraga teratur, makan-makanan sehat tapi bisa kena stroke? Karena biasanya setiap orang itu memiliki masalah yang dipendam, dan secara tidak disadari hal itu dianggap jangan dibesar-besarkan tapi tidak di selesaikan dan hanya diendapkan di dalam hati ini juga bisa menyebabkan stroke. 

Stroke banyak macamnya, menurut Klik dokter ada tiga macam jenis stroke:

1. Stroke Hemoragik

Pembluh darah otak yang pecah merupakan penyebab stroke hemoragik. Kondisi ini menyebabkan darah keluar ke jaringan otak atau ke ruang cairan srebrospinal. Perdarahan tersebut akan menekan sel-sel otak dan merusaknya.

Kondisi stroke hemoragik dipicu oleh aneurisma otak, hipertensi, angiopati amiloid serebral, dan trauma kepala. 

Stroke Hemoragik terbagi menjadi dua:

Perdarahan Subarachnoid : Stroke yang terjadi akibat perdarahan di antara permukaan otak dan lapisan pembungkus otak. PAda ruang subarachnoid, terdapat cairan serebrospinal yang melindungi otak.

Perdarahan Intraserebral : Stroke ini terjadi akibatnya pecahnya pembuluh darah otak dan menyebabkan pendarahan di jaringan otak. Hipertensi (tekanan darah tinggi) menjadi penyebab tersering kondisi ini.


2. Stroke Iskemik (Non Hemoragik)

Aliran darah ke otak yang berkurang karena sumbata pembuluh darah ke otak merupakan penyebab stroke iskemik. Selain penurunan aliran darah (iskemia), keadaan ini juga menyebabkan kematian jaringan (infark).

Stroke iskemik disebabkan oleh trombosit atau emboli. Pada trombosis aliran darah ke otak terhambat karena atrosklorosis (timbunan lemak/plak dalam arteri) atau peradangan. Sementara pada emboli, gumpalan darah  dari bagian tubuh yang lain dapat menghalangi aliran darah, terutama dari jantung.

3. Transient Ischemic Attack

Stroke ini termassuk ke dalam stroke ringan , serangan stroke berlangsung sebentar. Penyebab TIA hampir sama dengan stroke iskemik , yakni emboli dan trombosis.

Gejala stroke ringan mirip dengan stroke pada umumnya, yaitu kesulitan bicara, gangguan keseimbangan dan kelemahan wajah , lengan, tungkai. Gejala TIA dapat berlangsung dalam hitungan menit atau jam. Sebagian besar gejala TIA dapat hilang dalam kurun waktu 1 jam.

Meski demikian stroke ringan juga merupakan kondisi gawat darurat yang membutuhkan pertolongan medis segera. Konisi ini menjadi peringatan bahwa penderita kemungkinan akan mengalami stroke berat di masa mendatang.

Faktor penyebab terjadinya resiko ada yang bisa di ubah dan tidak bisa diubah.

Faktor risiko yang tidak dapat dubah : Lanjut usia, riwayat keluarga stroke, perempuan lebih beresiko dibandingkan laki-laki, pernah mengalami stroke, stroke ringan dan serangan jantung. 

Sementara faktor yang bisa diubah untuk menghindari resiko stroke adalah : tekanan darah tinggi (hipertensi), diabetes, kolesterol tinggi atau dislipidemia(kadar lemak dalam darah tidak normal), obesitas, sleep anea (gangguan pernapasan saat tidur), berbagai penyakit jantung , sebagai fibriliasi atrium, penyakit jantung koroner, gagal jantung, penyakit katup jantung, dan kelainan jantung bawaan, anemia sel sabit, penyakit arteri perifer, covid -19, merokok,pola makan tinggi lemak jenuh, kolesterol, lemak trans, dan tinggi garam. aktivitas fisik yang kurang, stres emosional, penggunaan obat-obatan, penggunaan pil kb, terapi hormon pasca menopause.

Kenali Gejala Stroke

Gejala stroke bergantung pada bagian otak yang terdampak. Gejala stroke dapat dikenali dengan singkatan FAST, yaitu :

F (Facial Dropping). Wajah terlihat tidak simetris. Salah satu sisi wajah terlihat terkulai.

A (Arm Weakness) . Lengan menjadi mati rasa dan sulit digerakkan.

S (Speech Difficulty). Mengalami kesulitan bicara atau pelo.

T (Time) . Jika mengalami gejala diatas segera hubungi rumah sakit terdekat untuk pengecekan lebih detail.

Secara umum yang terjadi pada perempuan atau laki-laki :

  • Mati rasa atau kelemahan pada wajah, lengan atau tungkai , terutama pada sisi tubuh secara mendadak.
  • Tiba-tiba kesulitan berjalan, pusing dan hilang keseimbangan.
  • Secara mendadak kesulitan berbicara atau kesulitan memahami pembicaraan orang lain.
  • Tiba-tiba linglung
  • Salah satu atau kedua mata mengalami gangguan penglihatan secara tiba-tiba
  • Nyeri kepala hebat secara mendadak tanpa diketahuipenyebabnya
  • Muntah
  • Kejang
  • Penurunan kesadaran
Untuk mendiagnosis stroke harus dilakukan beberapa hal di bawah ini :
  1. Tes darah untuk menilai hitung darah lengkap, kadar gula dan koleterol darah, elektrolit, enzim jantung, fungsi ginjal dan faktor koagulasi (proses pembentukan darah).
  2. CT scan kepala atau MRI otak untuk menilai kerusakan otak
  3. Elektrokardiogram (EKG ) untuk menilai aktivitas listrik jantung dan mengidentifikasi penyakit jantung yang umumnya beresiko menjadi stroke.
  4. Ekokardiogram untuk mengidentifikasi sumber kebekuan darah yang mungkin bergerak dari pembuluh darah jantung menuju ke otak
  5. USG karotis untuk menilai aliran darah dan kondisi arteri karotis.
Pencegahan terjadi  Stroke :

Upaya pencegahan stroke dikelompokkan menjadi pencegahan stroke berulang dan pencegahan pada yang belum pernah terkena stroke. PAda penderita stroke yang sudah pulih, sebaiknya melakukan kontrol rutin ke dokter, mengkonsumsi obat sesuai anjuran dokter dan sedapat mungkin menghindari makanan berlemak , tinggi garam dan gula.

Cara mencegah stroke bagi yang belum mengalami stroke adalah dengan mengendalikan faktor risiko yang dapat diubah. Cara yang dapat dilakukan :

1. Menerapkan Diet Seimbang

Menerapkan DIet seimbang sesuai kebutuhan tubuh. Mengkonsumsi buah (alpukat, jambu batu, aprikot) dan sayuran yang diolah dengan cara di kukus atau di rebus.Selain itu membatasi makanan gorengan dan bersantan juga makanan cepat saji.

2. Tidak Merokok atau Menggunakan NAPZA

Tidak merokok, mengkonsumsi NAPZA dan minum alkohol dapat membantu hidup lebih sehat. Larangan merokok , mengkonsumsi NAPZA dan minum alkohol dapat menyumbat pembuluh darah, merusak dan melemahkan.

3. Mengelola Stres Dengan Baik

Setiap orang pasti punya masalah yang dipikirkan sehingga menmbulkan stres. Beberapa hal seperti berolahraga, teknik bernafas, berjemur dan menumbuhkan slef love dapat membantu kita mengelola stres dengan baik. 

4. Rutin Berolahraga

Melakukan olahraga rutin 3-5 hari selama 30-40 menit seminggu dapat mencegah terjadinya stroke. Olahraga yang dilakukan dapat berupa berjalan kaki santai, berenang, bersepeda santai.

5. Mengendalikan Berat Badan

Berat badan berlebih ataupun obesitas bisa menjadi faktor pemicu terjadinya stroke, agar terhindar, perhatikan pola makan dan olahraga sehingga memiliki berat badan yang ideal.

Gimana temans, sudah mendapatkan insight dari tulisan ini seputar stroke? Saya pribadi merasa tersindir karena banyak faktor resiko penyebab stroke yang ada di saya dan dapat diubah, semoga bisa memiliki kehidupan yang lebih sehat lagi ya, amiin.

KAmu punya pengalaman mengalami stroke? atau ada anggota keluarga yang sedang stroke, apa yang kalian lakukan setiap hari untuk membantu mereka bisa pulih?




Komentar