3 Desember 2024/ 16.45
Sedih, syok, ngeri waktu lihat berita tanggal 30 November 2024 ada kasus anak usia 14 tahun membunuh nenek dan ayahnya setelah mendengar bisikan. Ibunya juga ditikam, syukurnya berhasil selamat dan sedang pemulihan di salah satu rumah sakit. Dalam berita tersebut terpampang nyata tempat tinggal anak si pelaku pembunuhan, dia tinggal di Bona Indah. JAman massih mengajar di salah satu sekolah internasional, aku punya murid yang tinggal di sana, tetanggaan sama banyak artis, berarti kawasan ini termassuk kawasan elit ya.
Iseng tiktokan, nemu berbagai komentar yang salah satunya menceritakan kalau anak ini dengan inisial M.A.S membunuh dikarenakan stres karena harus belajar dan les setiap hari. Anak ini mengikuti kelas akselaerasi. Banyak bangetopini masyarakat yang beberapa mengatakan karena kelelahan anak ini jadi mengidap skizofrenia atau bisikan-bisikan yang mengajak anak ini untuk mati atau bunuh diri bahkan membunnuh orang-orang di sekitar yang membuat dia kesal.
Keseharian anak ini cukup baik, shalat di mesjid dan pendiam untuk ukuran anak seusianya, belajar, sekolah dan les, sepertinya kehidupannya tidak jauh dari situ. Tetangga juga shock dengan berita yang menurut mereka gak mungkin tapi nyata ini. Karena sang ibu termassuk orang yang banyak bergaul sebagai bendahara RT, dan selama ini tidak pernah melihat sang ibu atau ayah memaksakan banyak hal pada anak ini. Menurut orang di sekitar terutama yang satu sekolah dengan anak ini, banyak yang mengatakan bahwa M.A.S sering kali tertidur di kelas karena mengerjakan tugas dari tempat les sampai malam.
Ngomongin Skizofrenia nonton juga deh di Netflix yang judulnya " AKu Tahu Kapan Kamu Akan Mati: Desa Bunuh Diri" walaupun di film ini penyebab warganya bunuh diri adalah kutukan dari ibu yang anaknya ditumbalkan, tapi ciri-cirinya hampir mirip nih, telinga berdenging dan saat kambuh dia akan tidak segan untuk menyakiti atau menghabiskan nyawa orang -orang disekitarnya.
coba di baca disini bestie penjelasan skizofrenia.
Skizofrenia adalah gangguan mental kronis yang mempengaruhi pola pikir, emosi, dan kemampuan berkomunikasi penderitanya. Gejala Skizofrenia meliputi :
1. Halusinasi ; yaitu pengalaman sensorik yang tidak nyata, seperti mendengar suara atau melihat gambaran yang tidak ada sumbernya.
2. Delusi: Keyakinan yang tidak rasional atau tidak masuk akal.
3. Kekacauan berpikir, seperti pemikiran yang tidak terorganisir, terputus-putus atau sulit untuk dipahami
4. Perubahan perilaku , seperti gelisah , agresif, atau bahkan kekerasan fisik
5. Psikosis atau ketidak mampuan membedakan mana yang real dan tidak.
Penderita Skizofrenia harus meminum obatnya seumur hidup.
Oke masuk ke review sky Castle ya. Sebelumnya aku mau cerita dulu nih, kalau film ini di buat antara tahun 2018-2019, aku baru nonton filmnya di tahun 2021. Inget banget karena di waktu yang bersamaan lagi ada Pent House di Trans TV, dan mama mertuaku always stand by depan tv buat nontonin film itu. Aku males nih nontonnya, karena film Pent House menurutku terlalu banyak bullyingnya gitu. Lagi scroll netflix muncul tuh film Sky Castle, nonton deh.
Awal mula nonton film ini gak expect bakal sebagus ini sampai gak bisa berhenti. Jadi aku tuh kalau dari awal episode satu di 8 menit pertama ceritanya gak bikin aku penasaran biasanya aku skip, walaupun menurut orang-orang filmnya tuh bagus. Tapi kalo sampe sebanyak itu seliweran kadang aku pantengin sampai agak ke tengah film kalau gak seru ya aku skip-skip nontonnya, hehe. Kaya film Do Patti banyak yang bilang bagus, tapi aku gak nemu bagusnya dimana, karena 8 menit pertama gagal bikin aku penasaran, tapi coba paksain nonton sampe tengah gak abis -abis deh nontonnya, next aku review film ini ya bestie.
Review Drama Korea "Sky Castle"
1. Pendidikan di Korea Ekspektasi dan Tuntutannya seberat itu
Sebagai penikmat film Korea atau drama Korea, bayanganku disana semuanya tuh so much fun, so much fashionable, gak pernah ngebayangin kalau sistem pendidikannya lebih berat daripada di Indonesia. Di Korea, untuk mendapatkan pendidikan yang baik dan masuk ke Universitas Nasional Seoul perjuangannya gak mudah. Banyak siswa dan siswi yang sampai harus menginap di sekolah demi untuk mendapatkan nilai bagus dan masuk ke Universitas ini. No wonder dalam film Sky Castle, anak-anak yag tinggal di komplek ini memdapatkan tuntutan yang luar biasa berat untuk bisa masuk ke Universitas tersebut dengan belajar mati-matian , walaupun mereka orang berada, kayaknya sih disana gak ada sogok menyogok nih, kaya di Indonesia, kasih tahu kalau aku salah ya bestie.
Selain harus belajar di weekend dengan tutor pribadi, siswa dan siswi di Korea juga harus melalui pendidikan wajib militer, jadi kehidupan manis yang disajikan di darama korea yang berlatar belakang romansa, kayaknya bagus,menyenangkan ya, aslinya tidak semudah itu hidup di Korea
2.Kaya Raya dan Berpendidikan bukan berarti Bahagia
Drama Korea ini menceritakan 4 rumah tangga yang kaya raya dengan latar pendidikan suami yang gak kaleng-kaleng dan pastinya harta berlimpah. tapi itu semua tidak bisa menjamin kebahagiaan bestie. Karena anak dari Han Seo Jin bunuh diri padahal sudah keterima di Universitas Nasional Seoul. Bunuh diri yang dilakukan Lee Myung Joo disebabkan karena dia stress dikarenakan tidak ada waktu untuk healing, hanya belajar-belajar dan belajar.
3. Obsesi Orang Tua Membuat Anak "Mati" Tanpa di Sadari
Stereotype jika ayah dokter maka anak juga harus dokter ternyata berlaku juga di Korea. Di Film Sky Castle ini diceritakan bahwa jurusan kedokteran di Universital Seoul adalah paling bergengsi, jadi suatu kebanggan tersendiri jika bisa masulmungkin karena masih sama-sama Asia, jadi ada persamaan ya. Tapi tanpa disadari kita sudah mematahkan bakat dan cara belajar anak kita nih bestie. Sedari dini sebaiknya orangtua mengajak anak untuk berkomunikasi dua arah dan mengetahui bakat si anak. Sudah banyak tes-tes yang membantu orangtua untuk mengetahui bakat dan kecenderungan si anak, jadi gak ada alasan lagi memaksakan keinginan orangtua.
Dengan komunikasi dua arah anak jadi bisa mengkomunikasikan perasaannya pada kita, mereka juga manusia bukan hanya robot yang disuruh belajar setiap waktu.
4. Gak Sependapat, Gak Selevel Gak usah di temenin
Setelah Han Seo Jin pindah dari Sky Castle setelah insiden bunuh diri anaknya datanglah Lee Soo Im, menempati rumah Han Seo Jin dan menemukan tablet diary milik Lee Myung Joo, saat Lee Soo Im menanyakan hal ini ke tetangganya dia auto di cuekin dan dikucilkan oleh tetangga nya di Sky Castle.
Ini kayaknya gak cuma di Korea tapi di Indonesia juga, karena ada sistem RT dan RW ini agak terminimalisasi nih, mau gak mau, kalau kita gak selevel tapi diangkat jadi ketua RT atau ketua RW jadi bakalan di deketin juga ya, karena mereka para orkay butuh yak.
Kalo di Indonesia gak semua orang kaya senyebelin itu sih, tapi di Sky castle ini tu bener-bener bersaing , mulai dari pekerjaan suami, prestasi anak, sampai sekolah dna universitas yang di tuju.
5. Penyebabnya Guru les Pribadi yang di Inginkan penduduk Sky Castle lainnya
Ini alasan kenapa kami para guru di sekolah swasta menyarankan agar anak-anak didik kami melakukan les selain pelajaran di luar sekolah, seperti les musik, menggambar dan lainnya. Karena kegiatan anakanak di sekolah sudah cukup padat. Bahkan untuk menghilangkan stres terhadap hafalan biasanya para guru menyarankan anak didiknya untuk mengikuti ekskul seperti taekwondo, memasak, robotik, menulis. Agar anak tidak hanya cerdas secara kognitif tetapi juga cerdas secara emosional dan dalam mengatur emosinya.
Gimana menurut kalian kasus anak yang membunuh nenek dan ayahnya ini? mirip-mirip kan dengan cerita di drama Korea Sky Castle ? Kamu sudah nonton filmnya? Apa pendapatmu soal film ini? Ada drama Korea yang mau aku baha lagi? tulis di kolom komentar.
Komentar
Posting Komentar
Terimakasih telah berkunjung ke blog saya. Insyaallah saya akan berkunjung balik. Silahkan berkomentar dengan sopan, dan berbagi tips untuk sesama pembaca.